Suku Bunga Bertahan sampai Akhir Tahun
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan BI 7-day reverse repo rate (BI-7DRRR) di posisi 4,75 persen sejak Oktober 2016.
Posisi itu diprediksi bertahan hingga pengujung tahun ini.
SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) memperkirakan kebijakan suku bunga dipertahankan dengan mempertimbangkan risiko peningkatan tekanan inflasi jika pemerintah terus menaikkan administered prices.
Selain itu, risiko tekanan terhadap rupiah karena faktor ketidakpastian global seperti dampak kebijakan perdagangan AS yang makin proteksionis.
’’Selain itu, ada risiko masih melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan kepastian waktu kenaikan suku bunga The Fed,’’ kata Chief Economist SIGC Eric Sugandi.
Pada 2018, Eric memprediksi BI menaikkan BI 7-day reverse repo rate sebesar 50 bps ke 5,25 persen.
Tujuannya, menjaga tekanan inflasi ketika pemerintah berkuasa berusaha menggenjot pertumbuhan ekonomi agar terpilih kembali pada 2019.
Selain itu, rupiah berisiko tertekan karena investor asing mulai mengurangi penempatan dana di pasar finansial Indonesia sambil menunggu hasil pemilihan umum dan presiden pada 2019.
Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan BI 7-day reverse repo rate (BI-7DRRR) di posisi 4,75 persen sejak Oktober 2016.
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- Sektor Ekraf dan UMKM Harus Dibantu Guna Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara