Suku Kamoro Bantah Minta Freeport Ditutup
jpnn.com, TIMIKA - Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) mendukung PT Freeport Indonesia untuk tetap beroperasi kembali.
Dukungan ini sekaligus membantah informasi bahwa pada pertemuan perwakilan Lemasko di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral beberapa waktu lalu ada pernyataan Lemasko menginginkan Freeport tutup.
“Kami atas nama Lemasko mewakili masyarakat Suku Kamoro dari Nakai sampai ke Waripi komitmen mendukung Freeport untuk beroperasi kembali," kata Wakil Ketua I Lemasko, Gerry Okoare dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (17/3).
Lebih lanjut Gerry mengatakan, Freeport telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan di Mimika melalui program pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya, semua pihak jangan menyalahkan Freeport. Bahkan harusnya bersyukur karena Freeport telah memberikan bayak hal kepada masyarakat Papua, khususnya Amungme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan lainnya.
"Kalau ada yang menyangkal, maka itu bohong dan Tuhan akan marah. Pihak-pihak sepatutnya jangan memanfaatkan momen kekisruhan Freeport untuk kepentingan pribadi," ujarnya.
Selain itu ia mengimbau agar menteri ESDM dan Menteri Koordinator Kemaritiman untuk datang langsung ke Mimika, sehingga mengetahui kondisi yang terjadi sekarang ini.
Gerry menambahkan, pembicaraan terkait persoalan Freeport harus dilakukan bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat adat di Mimika sebagai pemilik hak ulayat di Timika.
Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) mendukung PT Freeport Indonesia untuk tetap beroperasi kembali.
- MIND ID Tunjukkan Komitmen Dukung Proyek Hilirisasi, DPR Berkomentar Begini
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Sepakat, Antam Beli Mayoritas Emas Produksi Freeport
- Aset MIND ID Tumbuh 57,22 Persen dalam 5 Tahun, Kini Capai Rp 260 Triliun
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas