Suku Pedalaman Baduy Menyambut Pemilu
Tolak Atribut Parpol, Ikut Siapa pun yang Menang
Rabu, 01 April 2009 – 08:04 WIB

Foto: Tomy C Gutomo/Jawa Pos
Jaro Daenah, kepala desa Kanekes, mengatakan, di desanya terdapat 6 ribu jiwa. Pada Pemilu 2004, hanya 100-an yang datang ke TPS. Itu pun penduduk Baduy Luar. "Yang Baduy Dalam tidak melaksanakan (tidak memilih, Red)," kata Daenah.
Baduy terletak 173 km dari Jakarta atau 75 km dari Rangkasbitung. Meski tak terlalu jauh, perjalanan dari Rangkasbitung bisa memakan waktu 2,5 jam. Sebab, jalan yang dilalui berupa tanjakan, tikungan, dan berlubang. Kendaraan tak bisa masuk ke Baduy. Pemberhentian terakhir adalah Ciboleger, Desa Bojong Menteng, yang berbatasan langsung dengan Kanekes.
Untuk menuju Baduy Dalam, harus berjalan kaki lagi sekitar 15 km dan memakan waktu sekitar 1,5-2 jam melalui jalan berbukit dan menyeberang sungai.
Sepanjang perjalanan dari Rangkasbitung ke Ciboleger dipenuhi atribut partai. Tapi, begitu masuk ke Baduy yang berada di kaki gunung Kendeng, tak satu pun bendera parpol atau foto caleg yang terpasang. Dinding rumah sasak beratap ijuk itu bersih dari pesan politik. Begitu juga pepohonan di kampung Baduy. Kalaupun ada suasana pemilu, itu hanya di rumah Kades atau jaro. Di dinding sosoro Jaro Daenah, tertempel poster dari KPU yang berisi 44 tanda gambar dan nomor peserta Pemilu 2009 serta spanduk Sukseskan Pemilu juga dari KPU.
Pemilihan umum 9 April nanti dihelat di seluruh pelosok negeri. Termasuk di perkampungan adat terasing, Baduy. Meski demikian, tidak mudah meminta
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu