Suku Pedalaman Baduy Menyambut Pemilu
Tolak Atribut Parpol, Ikut Siapa pun yang Menang
Rabu, 01 April 2009 – 08:04 WIB
Sebagian warga Baduy Luar juga mengaku sudah memiliki pilihan mantap dalam pemilu nanti. Amir Syafrudin, 29, mengaku sudah menetapkan pilihan pada satu partai. Namun, dia belum punya pilihan caleg. "Prinsip kami lunang, milu (ikut, Red) yang menang. Siapa pun yang menang, Baduy mengakui," katanya.
Menurut Amir, pada Pemilu 2004, yang menang di Baduy adalah Partai Golkar. Pada Pilpres 2004, masyarakat Baduy lebih banyak memilih SBY.
Masyarakat Baduy tidak mengenyam pendidikan formal di sekolah. Mereka menganggap, sekolah membuat orang jadi pintar. Akibatnya, setelah pintar, mereka akan memintari (membohongi) orang lain seperti orang kota. Meski tidak sekolah, mereka tidak buta huruf. "Jadi, kalau urusan mencontreng tidak masalah. Kami bisa membaca dan menulis," kata Marsadi, sekretaris PPS (panitia pemungutan suara) Baduy.
Soal pemilih perempuan, juga mulai ada kesadaran dari kaum ibu. Arsih, 28, telah mengajak ibu-ibu di Baduy untuk memilih. "Tapi, kami belum kenal caleg-calegnya," ujar perempuan yang sehari-hari menenun kain itu. (nw)
Pemilihan umum 9 April nanti dihelat di seluruh pelosok negeri. Termasuk di perkampungan adat terasing, Baduy. Meski demikian, tidak mudah meminta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408