Sulaiman Al-Rajhi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sulaiman Al-Rajhi
Ilustrasi. Al-Qur'an. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Buffet belajar dari dinasti orang-orang sultan di seluruh dunia yang akhirnya hartanya habis untuk rebutan ahli waris.

Buffet hidup sangat sederhana. Tidak ada mobil-mobil supermewah di garasinya. 

Dia masih suka naik kendaraan umum dan memilih kelas ekonomi ketika terbang. 

Beda sekali gaya hidupnya dari crazy rich Indonesia yang suka naik pesawat pribadi tetapi ternyata palsu hasil pinjaman.

Hidup sederhana dan zuhud dijalani juga oleh Sulaiman Al-Rajhi. Di usianya yang sudah 93 tahun, dia memilih menyumbangkan seluruh hartanya termasuk uang tunai, saham, dan propertinya. 

Semasa muda, dia hidup miskin sampai harus menjadi kuli panggul. Sekarang, ketika semua kekayaan sudah bisa dia dapatkan dengan kerja keras, dia malah ingin menyumbangkan semuanya.

Al-Rajhi lebih memilih mati sebagai orang melarat ketimbang harus meninggalkan harta bertumpuk yang menjadi rebutan ahli waris. 

Dia pernah melarat dan tidak takut mati melarat. Dia tidak sempat mengenyam pendidikan lebih tinggi dari sekolah dasar karena kemiskinan, karena itu dia ingin menyumbangkan hartanya kepada orang miskin supaya bisa sekolah.

Pembacaan yang benar terhadap kitab suci akan mampu membuat seseorang bertransformasi menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat untuk kemanusiaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News