Sulaiman Al-Rajhi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sulaiman Al-Rajhi
Ilustrasi. Al-Qur'an. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Keyakinannya itu membuatnya rela melepas semua hartanya dan siap mati sebagai orang miskin karena yakin akan adanya akhirat.

Bill Gates, Warren Buffet, dan kawan-kawannya para philantropis Barat, tentu punya keyakinan dan alasan yang berbeda dari Al-Rajhi. Mereka bukan orang-orang yang religius, tetapi punya keyakinan humanisme yang tinggi yang membuat mereka rela membagi-bagikan kekayaannya untuk amal sosial.

Pajak kekayaan yang tinggi di Eropa dan Amerika menjadikan orang-orang kaya lebih suka mendirikan yayasan amal karena lebih aman dari kejaran pajak. 

Negara-negara Eropa dan Amerika memperlakukan kekayaan yayasan sebagai ‘’tax deductable’’ yang hampir bebas pajak.

Kedermawanan dan filantropis Sulaiman Al-Rajhi didasarkan pada keyakinan akhirat, sementara kedermawanan Bill Gates dan kawan-kawan didasarkan kepada keyakinan kemanusiaan dan humanisme. 

Mereka semua sama-sama bermanfaat untuk kemanusiaan meskipun motivasinya berbeda-beda.

Agama akan menjadi solusi bagi persoalan dunia ketika menjadi kekuatan transformatif yang mengubah manusia. 

Sebaliknya, jika agama tidak bisa menjadi bagian dari solusi dan malah menjadi bagian dari problem maka agama akan menjadi bahan olok-olok.

Pembacaan yang benar terhadap kitab suci akan mampu membuat seseorang bertransformasi menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat untuk kemanusiaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News