Sulap Kulit Biawak Jadi Produk Berdaya Jual Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Dina Mahardika mampu mengubah kulit biawak menjadi berbagai produk yang unik.
”Produk kami tidak hanya berbahan dasar biawak tetapi ada juga dari kulit kambing dan, kulit kuda,” tutur pemilik galeri Wong Sinting itu.
Di galerinya, Dina menyulap sejumlah kulit binatang itu menjadi tas, dompet, peci, sajadah, sarung HP, jok motor, mobil, dekorasi ruang tamu, lukisan, minyak biawak, dan tangkur biawak.
”Secara spesifik, binatang biawak ini liar dan sering memangsa ternak warga kampung. Karena itu, kami melakukan inisiasi untuk memanfaatkan kulit biawak bernilai ekonomi,” tutur Dina.
Di samping itu, biawak tidak dilindungi oleh pemerintah.
Jadi, perburuan yang dilakukan masyarakat terhadap biawak tidak dilarang.
Sebaliknya, perburuan terhadap biawak menjadi kabar gembira kepada masyarakat yang selama ini terganggu akan kemunculan mukhluk bersisik keras itu.
”Bukan kami tidak sayang binatang. Tetapi, kalau mengganggu masa dibiarkan,” imbuhnya.
Dina menyulap sejumlah kulit binatang itu menjadi tas, dompet, peci, sajadah, sarung HP
- Menko Airlangga Dorong Kemitraan Strategis Indonesia dan India yang Komprehensif
- Perguruan Tinggi Berperan Penting dalam Mengembangkan Inovasi untuk Mengakselerasi Hilirisasi
- Kemenko Perekonomian Ungkap 17 Persen Cadangan Timah Global Ada di Indonesia
- Kebijakan Baru Bahlil soa LPG 3 Kilogram Disambut Baik, Alhamdulillah
- Pemerintah Dorong Hilirisasi Timah untuk Memperkuat Posisi Indonesia di Pasar Global
- PLN IP Berhasil Tekan Lebih dari 921 Ribu Ton CO2 Emisi Karbon