Sulistyo: Pembubaran PMPTK Berbau Politis
PGRI Klaim Kemdiknas Belum Lakukan Dialog
Jumat, 25 Juni 2010 – 19:11 WIB

Sulistyo: Pembubaran PMPTK Berbau Politis
JAKARTA - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mengatakan, rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) untuk melakukan pembubaran (likuidasi) Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) sangat berbau politis dan tidak ada penelitian empiris. Menurutnya, jika Ditjen tersebut dihapus dengan didahului adanya sosialisasi dan Kemdiknas menjamin kesejahteraan guru akan meningkat, besar kemungkinan organisasi guru khususnya PGRI tidak akan berdemonstrasi menolak wacana tersebut. Seperti diketahui, sebelumnya Sulistyo mengungkapkan bahwa para guru menuntut agar guru dan tenaga kependidikan dikelola secara langsung oleh sebuah badan tersendiri yang disebut dengan Badan Guru. Dikatakannya saat itu, tidak peduli apapun nama dari badan guru tersebut, yang penting asal institusi itu bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Dijelaskannya pula, keberadaan badan pengelola guru tersebut diyakini akan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan guru, sekaligus mengeluarkan guru dari aneka cengkeraman atau anomali birokrasi dari pusat hingga daerah.
"Penundaan (pembubaran) ini karena belum ada diskusi antara Kemdiknas dengan para guru, sehingga wajar saja jika ada penolakan dari pihak guru," tukas Sulistyo, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Jumat (25/6).
Ketua Komite III DPD ini juga mengungkapkan, penolakan penghapusan Ditjen PMPTK itu sendiri masih akan terus diperjuangkan oleh pihaknya. Dijelaskan Sulistyo, keberadaan PMPTK itu sendiri tidak hanya atas dasar kompromi politis antara DPR dengan pemerintah, namun juga karena melihat nasib guru di Indonesia yang semakin terpuruk. "Kami bersyukur Presiden mengabulkan permintaan dan tuntutan kami. Dengan begitu, artinya Presiden concern terhadap nasib guru," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mengatakan, rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) untuk melakukan
BERITA TERKAIT
- Kemendikdasmen: Tes Kemampuan Akademik Berlaku Tahun Ini untuk Kelas 12 SMA/SMK
- Universitas Bakrie Kukuhkan Prof. Dr. Siti Rohajawati Jadi Guru Besar di Bidang Knowledge Management
- Kerja Sama Universitas Indonesia dan Nusameta Demi Siapkan Keterampilan Digital
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat