Sulit Ajak Dokter Sosialisaskan Jamu

Sulit Ajak Dokter Sosialisaskan Jamu
Sulit Ajak Dokter Sosialisaskan Jamu
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (kemenkes) tidak serius merealisasikan pengobatan tradisional dengan menggunakan jamu. Meski sudah tujuh tahun program pengobatan tersebut dicanangkan, belum bisa meyakinkan masyarakan dan dokter untuk menggunakannya sebagai pengobatan.

"Masih belum banyak dokter yang mau menawarkan pengobatan jamu kepada masyarakat," ujar Kepala Balitbang Kemenkes  Agus Purwadianto di Jakarta, kemarin.

 Menurut Agus, terbatasnya dokter dan Rumah Sakit yang merealisasikan pengobatan jamu belum mampu meyakinkan konsumsi untuk mengkonsumsi jamu sebagai pengobatan tradisional. "Persepsi masyarakat termasuk dokter masih meragukan pengobatan dengan jamu," tuturnya.

Kata Agus, kebanyakan dokter tidak menawarkan pengobatan dalam bentuk jamu. Disamping itu ada beberapa dokter yang sudah menawarkan jamu, tapi tidak disambut positif oleh masyarakat. "Ujung-ujungnya mereka tetap memilih obat dibanding jamu," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, tahun depan Kemenkes akan menambah anggaran khusus pengelolaan jamu tradisional. Mulai dari sertifikasi, penelitian, distribusi, hingga sosialisasi terhadap masyarakat.

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (kemenkes) tidak serius merealisasikan pengobatan tradisional dengan menggunakan jamu. Meski sudah tujuh tahun program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News