Sulit Ajak Dokter Sosialisaskan Jamu
Sabtu, 04 September 2010 – 07:16 WIB

Sulit Ajak Dokter Sosialisaskan Jamu
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (kemenkes) tidak serius merealisasikan pengobatan tradisional dengan menggunakan jamu. Meski sudah tujuh tahun program pengobatan tersebut dicanangkan, belum bisa meyakinkan masyarakan dan dokter untuk menggunakannya sebagai pengobatan. Menurut Agus, terbatasnya dokter dan Rumah Sakit yang merealisasikan pengobatan jamu belum mampu meyakinkan konsumsi untuk mengkonsumsi jamu sebagai pengobatan tradisional. "Persepsi masyarakat termasuk dokter masih meragukan pengobatan dengan jamu," tuturnya.
"Masih belum banyak dokter yang mau menawarkan pengobatan jamu kepada masyarakat," ujar Kepala Balitbang Kemenkes Agus Purwadianto di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Kata Agus, kebanyakan dokter tidak menawarkan pengobatan dalam bentuk jamu. Disamping itu ada beberapa dokter yang sudah menawarkan jamu, tapi tidak disambut positif oleh masyarakat. "Ujung-ujungnya mereka tetap memilih obat dibanding jamu," katanya.
Baca Juga:
Untuk itu, lanjut dia, tahun depan Kemenkes akan menambah anggaran khusus pengelolaan jamu tradisional. Mulai dari sertifikasi, penelitian, distribusi, hingga sosialisasi terhadap masyarakat.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (kemenkes) tidak serius merealisasikan pengobatan tradisional dengan menggunakan jamu. Meski sudah tujuh tahun program
BERITA TERKAIT
- Silakan Sebutan Tunjangan Profesi Guru Diganti, tetapi Jangan Dihapus
- Daerah Ini Termasuk Tercepat Pengangkatan PPPK 2024 & CPNS
- 5 Berita Terpopuler: ASN & Honorer Mendukung Tata Kelola Guru Diambil Pusat, Ketum PGRI Memohon kepada Mendikdasmen
- Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Ini
- Eks Karyawan BRI Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana KUR di Jembrana
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran