Sulit Dibantah Teror ke Novel Tak Terkait Kasus…
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendorong kepolisian menuntaskan kasus kekerasan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, hingga ke akar-akarnya.
"Kasus Novel agak sulit dibantah tidak berkaitan dengan tugas dan fungsi Novel. Beliau kan menangani beberapa kasus besar, termasuk dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Jadi negara perlu hadir menyelesaikan kasus ini," ujar Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution saat konferensi pers yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah bersama sejumlah aktivis kemanusiaan di Gedung Muhammadiyah, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/4).
Menurut Maneger, negara harus hadir dalam kasus ini, agar peristiwa yang sama tak lagi terulang di masa mendatang.
"Novel ini bukan hanya kali ini mengalami teror dan kekerasan fisik semata. Pengakuan keluarga, bahkan sudah lima kali. Coba bayangkan, negara abai, negara tidak hadir untuk menjamin (keselamatan penegak hukum, red)," ucap Maneger.
Selain itu, Komnas HAM kata Maneger, juga akan memantau proses penegakan hukum terhadap kasus yang dialami Novel.
"Mari kita berikan kepercayaan kepada polisi dan negara. Di dunia polisi kita diakui hebat. Orang bertemu kemudian dengan mudah disebut makar. Kalau polisi profesional, independen, bisa selesaikan ini," pungkas Maneger.(gir/jpnn)
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendorong kepolisian menuntaskan kasus kekerasan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Legawa Dipolisikan, Novi Fokus Bujuk Agus Lanjutkan Pengobatan
- KPK Menyita Rumah di Pondok Indah, Menteng, Surabaya, dan Bogor
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati
- Angga Disiram Cuka Para Seusai Antar Pacar, Pelaku 2 Orang Diburu Polisi