Sulit Hentikan Aksi Investor Jual Saham

Sulit Hentikan Aksi Investor Jual Saham
Sulit Hentikan Aksi Investor Jual Saham
Meski demikian, Erry tetap optimistis. Saat ini, harga saham sudah terbanting tajam. "Lesunya transaksi 1-2 bulan ini it's okay. Semua akan kembali normal," ujarnya.

Terkait itu, BEI pun mencoba merevisi target-targetnya. Misalnya, soal transaksi harian yang kian menipis dari target daily transaction Rp 3,5 triliun. Target emiten sebesar 25 emiten juga dikaji. Sepanjang tahun ini, baru ada 19 emiten baru di bursa. "Ini kita sedang mereview kembali target-target yang ada," ujarnya.

Erry mengakui, makin sepinya transaksi harian karena ada penurunan likuiditas. "Likuiditas menipis karena ada ketentuan auto rejection 10-10 itu," ujarnya. Dia membantah jika penurunan likuiditas di lantai bursa hanya karena masih disuspensinya tiga emiten Grup Bakrie yang punya pengaruh ke indeks sangat besar, terutama PT Bumi Resources Tbk. "Investor masih melihat timing untuk masuk ke pasar. Kapan saat yang tepat untuk kembali masuk," kata Erry.

Untuk kembali meningkatkan likuiditas di pasar, otoritas bursa bersiap itu membuka batas atas auto rejection. "Mungkin 15 persen dulu, baru 20 persen, 25 persen," ujarnya. Pihaknya juga bakal membenahi aturan transaksi repo saham agar tidak menimbulkan dampak buruk di pasar. (eri/fan)

JAKARTA - Tak mudah melaksanakan rekomendasi para analis agar investor menghentikan aksi jual saham. Ini lantaran kondisi pasar masih sangat volatile


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News