Sulit Hentikan Aksi Investor Jual Saham
Rabu, 29 Oktober 2008 – 18:09 WIB
Meski demikian, Erry tetap optimistis. Saat ini, harga saham sudah terbanting tajam. "Lesunya transaksi 1-2 bulan ini it's okay. Semua akan kembali normal," ujarnya.
Terkait itu, BEI pun mencoba merevisi target-targetnya. Misalnya, soal transaksi harian yang kian menipis dari target daily transaction Rp 3,5 triliun. Target emiten sebesar 25 emiten juga dikaji. Sepanjang tahun ini, baru ada 19 emiten baru di bursa. "Ini kita sedang mereview kembali target-target yang ada," ujarnya.
Erry mengakui, makin sepinya transaksi harian karena ada penurunan likuiditas. "Likuiditas menipis karena ada ketentuan auto rejection 10-10 itu," ujarnya. Dia membantah jika penurunan likuiditas di lantai bursa hanya karena masih disuspensinya tiga emiten Grup Bakrie yang punya pengaruh ke indeks sangat besar, terutama PT Bumi Resources Tbk. "Investor masih melihat timing untuk masuk ke pasar. Kapan saat yang tepat untuk kembali masuk," kata Erry.
Untuk kembali meningkatkan likuiditas di pasar, otoritas bursa bersiap itu membuka batas atas auto rejection. "Mungkin 15 persen dulu, baru 20 persen, 25 persen," ujarnya. Pihaknya juga bakal membenahi aturan transaksi repo saham agar tidak menimbulkan dampak buruk di pasar. (eri/fan)
JAKARTA - Tak mudah melaksanakan rekomendasi para analis agar investor menghentikan aksi jual saham. Ini lantaran kondisi pasar masih sangat volatile
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- CEO Olahkarsa Raih Penghargaan Asia’s Most Admirable Young Leaders di Ajang ACES 2024
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten