Sulit Relokasi, Jokowi Ingin Warga Asmat Menetap dan Bertani
Rabu, 24 Januari 2018 – 17:09 WIB

Presiden memanggil Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Wabup Nduga, Wentius Nimiangge ke Istana Bogor guna mencari solusi atas KLB penyakit campak dan gizi buruk di Asmat, Papua. Foto: Setpres
“Karena ini urusan pangan tidak mungkin lagi mereka berpindah-pindah untuk mencari pangan, tidak. Jadi tadi malam juga setujui harus ada pertanian sehingga mereka bisa menetap," katanya.
Ketika warga Asmat sudah menetap, lanjut dia, maka pelayanan bagi mereka lebih mudah. Misalnya, ada vaksinasi untuk layanan kesehatan.
Sementara saat ini upaya untuk memberi layanan kesehatan masih sulit. "Jadi yang pertama memang infrastruktur, kedua menyiapkan urusan pangan, pertanian, kebun-kebun jagung. Itu memang harus tahapannya. Sambil jangka pendek urusan kesehatan ini tetap ditangani," tambah Jokowi.(fat/jpnn)
Presiden Jokowi menyatakan bahwa upaya relokasi terhadap warga Kabupaten Asmat yang terkena KLB campak dan gizi buruk tak mungkin direalisasikan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban