Sulit Relokasi, Jokowi Ingin Warga Asmat Menetap dan Bertani
Rabu, 24 Januari 2018 – 17:09 WIB
“Karena ini urusan pangan tidak mungkin lagi mereka berpindah-pindah untuk mencari pangan, tidak. Jadi tadi malam juga setujui harus ada pertanian sehingga mereka bisa menetap," katanya.
Ketika warga Asmat sudah menetap, lanjut dia, maka pelayanan bagi mereka lebih mudah. Misalnya, ada vaksinasi untuk layanan kesehatan.
Sementara saat ini upaya untuk memberi layanan kesehatan masih sulit. "Jadi yang pertama memang infrastruktur, kedua menyiapkan urusan pangan, pertanian, kebun-kebun jagung. Itu memang harus tahapannya. Sambil jangka pendek urusan kesehatan ini tetap ditangani," tambah Jokowi.(fat/jpnn)
Presiden Jokowi menyatakan bahwa upaya relokasi terhadap warga Kabupaten Asmat yang terkena KLB campak dan gizi buruk tak mungkin direalisasikan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- 27 Anggota KKB Tewas Sepanjang 2024
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Irjen Patrige: ada 267 Orang Meninggal di Jalan Raya
- Sebanyak 990 Personel Naik Pangkat di Polda Papua, ada 14 Kombes
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua