Sulit Terdeteksi, Penyeludup Sabu 1 Ton Ternyata Gunakan Teknologi Antisadap
jpnn.com, BATAM - Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.
Hal itu diungkapkan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian.
Untuk menghindari terdeteksi aparat, para penyeludup menggunakan teknologi antisadap.
Sehingga komunikasi jaringan ini melalui ponsel, tak dapat dilacak pihak kepolisian.
"Dan malah polisi kita yang disadapnya," kata Irjen Pol Sam Budigusdian, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (20/7).
Namun aksi jaringan ini, dapat digagalkan berkat koordinasi dan kerjasama semua pihak. "Beacukai, Polisi Taiwan, Imigrasi dan pihak lainnya," tuturnya.
Bandar narkoba 1 ton sabu ini, kata Sam sudah mempelajari dengan detail kontur geografis wilayah Indonesia.
Sehingga mereka mengetahui, daerah mana yang memiliki pengawasan yang ketat dan lemah. "Sudah mereka petakan dan pelajari," ucap Sam.
Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri