Sulit Ungkap Mafia BBM
Jumat, 28 Oktober 2011 – 11:00 WIB
Lantas mengapa terjadi antrian BBM ? Sabaruddin menjelaskan, untuk perampokan BBM solar bersubsidi yang terjadi di setiap SPBU, rata-rata yang ditemukan oleh pertamina adalah jenis tangki yang digandakan dari kendaraan yang sudah termodifikasi, atau pembelian dalam bentuk jergen. Namun, jika itu dijadikan alasan untuk melayani industri tambang sangat sulit. Sebab, dalam menjalankan proses pertambangan membutuhkan kuota solar yang sangat besar untuk setiap harinya.
"Seharusnya kita bertanya sama-sama dimana larinya BBM itu, coba kita berfikir secara logika, apa karena stok BBM kurang dan jumlah kendaraan meningkat atau jangan sampai ada yang lain,"terangnya.
Kemudian yang kedua kata Ketua PSSI Sultra ini, tidak hanya di SPBU. Pasalnya, ada kebijakan dan kewenangan dari pemerintah daerah maupun kabupaten/kota melegalkan melalui surat rekomendasi, untuk pengusaha kecil, nelayan, petani dan masyarakat tidak mampu dalam penggunaan BBM bersubsidi. Ini juga kata Sabaruddin harus terkontrol dengan baik dengan melalui pengawasan ketat agar sekomendasi yang dikeluarkan sesuai dengan fakta.
Makanya Sabruddin meminta kepada semua pihak, untuk secara bersama-sama mengawasi indikasi permainan mafia dalam kelangkaan BBM. Ia juga menjelaskan, saat ini panja yang dibuat telah memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera mengadakan pengususlan untuk penambahan stok BBM di Sultra.
KENDARI--Lemahnya pengawasan dari pihak pertamina, maupun pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi penyebab utama terjadinya indikasi mafia
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi