Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara

"Ada tiga hal yang jadi concern saya, ... yang pertama soal pembentukan Danantara ini, kenapa dalam waktu yang singkat tiba-tiba muncul ide membuat Danantara dan diwujudkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya?"

Perhatian Rully yang lainnya adalah mengenai orang-orang yang menduduki kursi-kursi penting di Danantara, serta apa tujuan pembentukan badan ini, yang menurutnya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.

"Apakah Danantara ini akan mulus seperti yang digadang-gadang dan digembar-gemborkan pemerintah bahwa [Danantara] ini akan jadi holding yang kuat, sementara di bawahnya BUMN-BUMN itu kita tahu seperti apa kinerjanya, bagaimana uangnya dikeruk habis-habisan."

"BUMN yang seharusnya menjadi penyumbang keuangan negara, ternyata kan uang-uangnya malah 'lari', istilahnya dimakan setan kalau kata kawan-kawan."

Karena perhatiannya pada Danantara inilah akhirnya Rully memutuskan untuk "memindahkan semaksimal mungkin uangnya di bank BUMN digeser ke bank lain yang tidak masuk ke dalam kelompok Danantara."

Juru Bicara Kementerian BUMN Putri Violla tak menampik adanya kekhawatiran masyarakat yang menyimpan dana di bank-bank BUMN imbas dari kehadiran Danantara.

"Memang ada ketakutan di kalangan masyarakat karena nanti pemeriksaannya bagaimana, ada jaminan tidak kemudian uang kita bisa dikelola dengan baik di sana, jangan-jangan kemudian hilang, berkaca pada kasus yang terjadi di Malaysia," kata Putri kepada wartawan usai konferensi pers kesiapan angkutan Lebaran KAI dan DAMRI di Jakarta (25/02).

Putri mengatakan Kementerian BUMN telah mendorong seluruh bank-bank BUMN untuk lebih masif memberikan pengertian pada masyarakat untuk tidak khawatir.