Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara

Ia memastikan dana tabungan masyarakat yang tersimpan di bank-bank BUMN tidak digunakan untuk Danantara.
Tetapi bagi Rully, penjelasan itu belum cukup.
"Sebetulnya kita tidak sedang berburuk sangka pada pemerintah, ... tapi memang sulit rasanya untuk berbaik sangka pada mereka berdasarkan rekam jejaknya selama ini," kata Rully.
"Bisa dikatakan kita sudah punya trust issue [pada pemerintah] karena memang apa yang diucapkan atau apa yang mereka janjikan most likely selalu berkebalikan dengan kondisi yang ada."
Mimpi besar Prabowo
Danantara yang diresmikan 24 Februari 2025 lalu dibangun Prabowo Subianto yang terinspirasi gagasan ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, untuk membentuk lembaga pengelola aset negara dengan mengalokasikan sekitar 1–5 persen laba BUMN ke dalam dana investasi.
Presiden Prabowo kemudian mengembangkan konsep ini yang tidak hanya mengelola laba, tapi juga menjadikan lembaga ini sebagai superholding dari aset-aset BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Pertamina, dan Telkom Indonesia, dengan total aset mencapai sekitar Rp14.715 triliun.
Dalam pidatonya di acara HUT Ke-17 Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan sekitar Rp300 triliun hasil efisiensi anggaran yang mencapai Rp750 triliun akan dialokasikan untuk Danantara.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Yassar Aulia menilai tidak melihat urgensi pembentukan Danantara ini di tengah semangat efisiensi yang digaungkan pemerintah.
Rully memutuskan memindahkan semua uangnya dari bank BUMN ke bank swasta setelah pemerintah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Cak Imin: Tergesa-Gesa Amat, Sih
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia Rayakan HUT ke-62