Sulitnya Cari Kerja di Australia, Suzanna Asal Bandung Sudah Lamar 80 Pekerjaan
"Saya tidak mau berbicara ke siapapun, bahkan ke orang-orang di rumah. Yang saya inginkan hanyalah masuk ke kamar dan sendirian," kata Uchan.
Uchan tidaklah sendirian yang mengalami kecemasan serta kondisi yang tidak nyaman terkait kesehatan mental.
Di Australia dilaporkan semakin banyak warga yang mengalami kondisi kesehatan mental kurang baik, terlebih akibat pandemi virus corona.
Hal ini juga telah memicu banyak diskusi tentang apakah sudah ada bantuan yang layak dan cukup bagi komunitas migran di Australia.
Stigma soal gangguan kesehatan mental meningkat
Photo: Tigist Kebede, penasihat kesehatan mental. (Supplied)
Hari Minggu pekan lalu, Pemerintah Victoria mengumumkan ditingkatkannya pendanaan layanan kesehatan mental sebanyak $59,7 juta meresponi 'peningkatan tajam permintaan' akses layanan kesehatan mental.
If you or anyone you know needs help:
- Lifeline on 13 11 14
- Kids Helpline on 1800 551 800
- National Alcohol and Other Drugs Hotline on 1800 250 015
- MensLine Australia on 1300 789 978
- Suicide Call Back Service on 1300 659 467
- Beyond Blue on 1300 22 46 36
- Headspace on 1800 650 890
- SANE Australia on 1800 18 7263
- ReachOut at au.reachout.com
Penasihat kesehatan mental, Tigist Kebede menyambut baik pendanaan tersebut, namun mengatakan sebagian uang dari pendanaan itu juga harus dikerahkan untuk layanan kesehatan mental bagi para migran.
Sejak pertengahan Februari lalu, Suzanna Martanti sudah mencoba melamar hampir 80 pekerjaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata