Sulitnya Cari Kerja di Australia, Suzanna Asal Bandung Sudah Lamar 80 Pekerjaan
'Demi kepentingan bersama'
Warga Indonesia di Melbourne menjalani kehidupan di tengah pembatasan aktivitas yang lebih ketat.
'Saya tidur sepanjang hari selama delapan minggu'
Pembatasan karena virus corona semakin memperburuk kondisi mental, terutama mereka yang terpisah dari keluarga atau sedang mengalami tekanan keuangan.
Seorang ibu asal China yang tinggal di Perth, dengan nama samaran Xiaofei, mengatakan tingkat kecemasannya meningkat seiring dengan naiknya angka penularan virus corona di Australia.
Beberapa tahun setelah pindah ke Australia di tahun 2006, Xiaofei yang sempat mengalami depresi setelah melahirkan, didiagnosa memiliki depresi akut.
Kondisi kesehatan mentalnya memburuk baru-baru ini, setelah mengetahui bahwa ia tidak dapat mengunjungi bapaknya yang sedang dirawat di rumah sakit di China karena mengalami stroke tahun ini.
Baca artikel terkait:
- Pasang surut bisnis warga Indonesia di Melbourne saat 'lockdown' kedua diberlakukan
- Seberapa membantu tunjangan uang dari Pemerintah Australia bagi warga Indonesia yang berhak mendapatkannya?
- Warga Melbourne disarankan menggunakan masker bila keluar rumah dan jika tak bisa jaga jarak
Maret lalu, Xiaofei dan suaminya kehilangan pekerjaan mereka, sementara anaknya harus melakukan pembelajaran jarak jauh karena 'lockdown'.
"Saya tidak bisa melakukan apa-apa ketika depresi saya kambuh. Saya hanya bisa tidur sepanjang hari selama delapan minggu," kata dia.
Sejak pertengahan Februari lalu, Suzanna Martanti sudah mencoba melamar hampir 80 pekerjaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata