Sulitnya Merawat Ribuan Koleksi Seni Istana Kepresidenan
Paling Repot bila Lukisan Para Maestro Rusak
Minggu, 12 Juni 2011 – 08:08 WIB
Adek mengatakan, banyak kendala yang dialaminya saat merawat koleksi tersebut. Terutama lukisan-lukisan yang tergolong masterpiece. Seperti diketahui, beberapa maestro lukis menyumbangkan karya untuk dipajang di istana. Antara lain, Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Affandi, Dullah, Ida Bagus Made Nadera, Sudjono D.S. Sumardi, dan Mahjuddin. Dari luar negeri, ada Konstantin Egorovick Makovsky, A.J. Le Mayeur de Merpres, Miguel Covarrubias, Walter Spies, dan Lee Man Fong. "Tidak bisa sembarang pe-restore. Ada tingkat-tingkat kesulitan. Misalnya, karya 1.800-an," urai lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia Jogjakarta tersebut.
Adek mencontohkan, jika cat suatu lukisan mengelupas, untuk menanganinya, harus dilakukan penelitian lebih dulu. Sebab, harus ada kecocokan senyawa antara cat lama dan baru. Dia menjelaskan, hingga saat ini lukisan karya Raden Saleh belum bisa direstorasi. "Karena tidak bisa sembarangan," ucapnya.
Sementara itu, untuk koleksi patung, ungkap Adek, banyak karya yang tidak diketahui tahun pembuatannya. Sebagian nama pematung karya-karya tersebut pun tidak terlacak. "Karena tidak tahu itu, juga cukup sulit. Jadi, ada beberapa patung yang tidak bisa direstorasi," tutur dia, lantas mencontohkan patung purbakala dan arca.
Perempuan yang pernah menjabat Kabag Museum dan Sanggar Seni itu menerangkan, banyak juga patung yang sudah tidak utuh lagi. Bahkan, ada patung yang hidungnya patah, tapi tiba-tiba sudah ada yang menambalnya dengan semen. "Nah, kami sedikit demi sedikit benahi karena tidak bisa batu diganti dengan semen. Kami kembalikan. Semen dibuang saja karena tidak sesuai dengan prosedur," terangnya.
Mengurusi barang-barang seni bernilai tinggi bukan perkara gampang. Terlebih, ribuan hasil karya adiluhung itu adalah peninggalan para presiden RI
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408