Sultan Anggap Draf RUUK Abaikan Aspirasi Rakyat Yogja
Rabu, 19 Januari 2011 – 23:03 WIB
Di tempat terpisah, Dewan Perwakilan Daerah kembali menyatakan menolak draf RUUK Yogjakarta usulan pemerintah dengan alasan draf pemerintah itu mengotak-atik Yogja yang sudah tenteram.
"Daripada mengutak-atik Yogja, lebih baik pemerintah mengurus soal lain, seperti makin banyaknya rakyat yang jadi pengangguran dan makin miskin," tegas anggota DPD asal Yogja, Hafidh Asram, dalam konferensi pers di DPD RI.
Lebih lanjut Hafid mengungkap survei terakhir Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menemukan 75 persen rakyat Yogja mendukung penetapan. Survei serupa dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogjakarta (UMY), yang mencatat sekitar 93 persen warga mendukung penetapan. "Dengan metode yang berbeda, hasil survei UGM terbaru, 97 persen masyarakat Yogya mendukung penetapan," ujarnya.
Sementara anggota DPD lainnya dari Jawa Tengah, Denti Eka Pratiwi, mengatakan bahwa draf versi DPD yang mendukung penetapan Sultan lebih mengakomodir aspirasi masyarakat. "Keistimewaan bukan diberikan pada Sultan tapi Daerah Yogyakarta. Gubernur utama justru berpotensi menimbulkan konflik," imbuhnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogjakarta (RUUKY)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya
- Terima JAM Intel Kejagung, Mendes Yandri Ingin Perkuat Pengawasan Dana Desa