Sultan Berharap Flo Bisa Selesaikan Kuliah di Jogja
"Di ranah pidana merupakan ultimum remedium, yakni hanya digunakan saat sarana-sarana lain tidak bisa menyelesaikan," katanya.
Dia mengungkapkan, jika pelapor sudah mencabut laporannya dan memaafkan, tidak ada lagi yang perlu diproses hukum. Senan, masyarakat sudah tenang dengan melihat asas manfaat itu.
Flo tiba-tiba terkenal setelah pada 28 Agustus lalu menulis di jejaring sosial Path tentang pengalamannya antre pertamax di SPBU Jogjakarta. Kala itu Flo yang mengendarai sepeda motor kesal karena tidak bisa menyerobot antrean mobil yang akan membeli pertamax.
Flo lantas menulis, "Jogja miskin tolol dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal di Jogja."
Sejumlah teman Flo me-repath. Capture posting-an itu langsung tersebar di internet. Setelah posting-an Path tersebut tersebar, sejumlah cuitan Flo di Twitter yang ditulis beberapa hari sebelumnya "yang salah satunya menyinggung Sultan" juga beredar.
Flo langsung di-bully para pengguna internet. Bukan hanya itu, sejumlah LSM di Jogja akhirnya melaporkan Flo kepada polisi. (eri/JPNN/sof)
JOGJA - Florence Sihombing, perempuan yang menjadi tersangka karena posting-an yang menjelek-jelekkan warga Jogjakarta di jejaring sosial Path, kemarin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- Francine Widjojo Mendesak PAM Jaya Menunda Kenaikan Tarif Air
- PAM Jaya Maksimalkan Kinerja Pompa Sedot untuk Distribusi Air Bersih
- Polres OKU Gencarkan Program Makan Siang Gratis Hingga Pelosok Desa