Sultan Dinilai Sebagai Capres Golkar Terkuat

Sultan Dinilai Sebagai Capres Golkar Terkuat
Sultan Dinilai Sebagai Capres Golkar Terkuat
JAKARTA - Ketidakkompakan di internal Partai Golkar semakin terlihat terkait bursa calon presiden (capres) yang akan diusung pada pilpres mendatang. Tidak semua fungsionaris Golkar sepakat mengajukan Ketua Umum Jusuf Kalla sebagai capres. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Anton Lesiangi malah lebih setuju bila Sri Sultan HB X yang dimajukan sebagai capres. Setidaknya ada dua alasan yang dikemukakan.

Pertama, dalam berbagai survei yang digelar, tingkat popularitas Sultan menempati urutan ketiga, dibawah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri. Dengan kata lain, posisi Sultan berada di atas Jusuf Kalla (JK).

Kedua, dengan dimunculkannya nama Sultan sebagai capres Golkar, maka suara Golkar pada pemilu legislatif 9 April mendatang bakal terdongkrak karena popularitas Sultan sudah lumayan tinggi dibanding JK. "Maka tetapkan saja Sultan sebagai capres sebelum pileg, pasti suara Golkar tertinggi," ungkap Anton Lesiangi pada diskusi bertopik 'Kemana Arah Koalisi?' di Jakarta, Sabtu (14/3).

Lebih lanjut dia menganalisis, selama ini ada upaya sistematis untuk menjegal Sultan menjadi capres. Indikasinya terlihat dari berbagai survei yang membuat komposisi capres-cawapres secara tidak adil. Dikatakan Anton, hingga saat ini belum ada survei untuk mengukur tingkat popularitas pasangan Sultan-Mega atau Sultan-Prabowo.

JAKARTA - Ketidakkompakan di internal Partai Golkar semakin terlihat terkait bursa calon presiden (capres) yang akan diusung pada pilpres mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News