Sultan Disarankan Tolak Lamaran PDIP
Harus Tetap Konsisten dengan Sabda Pandita Ratu
Kamis, 22 Januari 2009 – 18:37 WIB
JAKARTA - Sultan Hamengku Buwono (HB) X diingatkan agar tidak menerima pinangan PDIP untuk bersedia menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati. Jika Sultan HB X sampai menerima pinangan PDIP untuk jadi orang nomor dua , maka kredibilitasnya sebagai Raja Jawa perlu dipertanyakan. Namun demikian Erros juga menilai kesediaan SUltan menjadi calon orang nomor dua merupakan kemajuan bagi Megawati dan PDIP. Pasalnya, kesediaan Sultan itu akan menjadikan Megawati semakin diperhitungkan oleh kandidat presiden lainnya.
Menurut Ketua Umum Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Erros Djarot, dalam pemahaman masyarakat Jawa ucapan seorang raja adalah sabda yang tak bisa ditarik lagi. "Ucapan Sultan dengan deklarasinya itu adalah Sabda Pandita Ratu. Kalau sampai mau menjadi cawapres, apakah sabdanya sebagai raja masih bisa dipercaya? Kalau deklarasinya mau presiden tetapi mau jadi cawapres, itu namanya raja plastik," ujar Erros di kantor DPP PNBK, Jakarta, Kamis (22/1).
Baca Juga:
Erros mengatakan, jika Sultan HB X mau menjadi cawapres Megawati, maka hal itu merupakan langkah mundur bagi Sultan. Bisa-bisa, kata Erros, Sultan tak lagi dianggap sebagai raja yang memiliki konststensi dengan sabdanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sultan Hamengku Buwono (HB) X diingatkan agar tidak menerima pinangan PDIP untuk bersedia menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati.
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta