Sultan Ghozali
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Hanya beberapa gelintir saja yang kita kenal sebagai teman personal, tetapi semua kita akui sebagai teman.
Seseorang yang di dunia fana tidak eksis, pemalu, malas bergaul, dan menarik diri, justru sangat eksis dan malah agresif di dunia online.
Manusia riel disebut sebagai keturunan homo sapiens yang bergaul dan berkelompok. Manusia digital sekarang berubah menjadi ‘’homo digitalis’’ yang bergaul dan berkelompok secara online.
Eksistensi manusia bergantung kepada eksistensi alat digital. Homo digitalis tidak bisa lepas dari gadget digital lebih dari satu menit. Setiap menit homo digitalis akan menengok gadgetnya.
Karena itu tidak pernah ada berita homo digitalis kecurian gajet atau ketinggalan gadget di rumah. Yang ada, homo digitalis kehilangan gadget karena dijambret di jalan.
Ketika tidak membuka gadget dalam waktu beberapa menit ia akan merasa sebagai manusia yang kehilangan eksistensi di dunia ini. Keberadaan manusia saat ini dilihat dan diukur dari keaktifannya dalam dunia digital.
Dalam keadaan apa pun, gadget selalu berada di samping manusia homo digitalis.
Dalam gadget ia membawa ratusan bahkan ribuan gambar, video, musik, dan aneka teks. Komunikasi yang dilakukan sesama homo sapiens diambil alih oleh komunikasi digital.
Janda bolong, batu akik, ikan arwana dan foto-foto selfie Sultan Ghozali adalah bagian dari NFT,
- Raffi Ahmad Akhirnya Serahkan LHKPN ke KPK
- Raffi Ahmad Kenang Momen Kedekatannya dengan Ayah Baim Wong
- Ikhlas Tak dapat Donasi Raffi Ahmad, Istri Pertama Pak Tarno Pilih jadi Kuli Cuci
- Bantah Tilap Uang Donasi dari Raffi Ahmad, Istri Ke-10 Pak Tarno Ungkap Hal Ini
- Mendes Yandri Puji Ide dan Kreativitas Bisnis Warga Kabupaten Sukabumi
- Presiden Prabowo Hingga Raffi Ahmad Hadiri Pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola