Sultan HB X Dinilai Masih Feodal
Selasa, 30 Desember 2008 – 18:21 WIB
“Saya juga mendengar bahwa Sultan mengatakan dirinya tidak feodal dan justru pemimpin-pemimpin sekarang yang feodal karena masih mengunakan ajudan sementara dirinya tidak memiliki ajudan, menurut saya itu bukanlah lambang feodal tidaknya seseorang. Feodalisme itu ada pada sifat bukan pada hal-hal seperti itu dan saya rasa Sultan masih menjual feodalisme semata seperti menjual akan munculnya ratu adil ataupun mitos lainnya dan ini tidak akan laku dijual kepada pemilih,” ujar Direktur Ekesekutif Leads Institute ini lagi.
Lambang lain bukti bahwa Sultan masih feodal pun menurut Bima bisa dilihat dari pernyataannya yang menegaskan bahwa rakyat Indonesia masih belum siap berdemokrasi. “Ini yang saya katakan ciri feodalisme yaitu pemimpin selalu benar dan cenderung menyalahkan rakyat,” tegasnya.
Sebelumnya dari pengakuan Sutiyoso dikabarkan bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari trah keturunan Sultan HB VII. Salah satu keturunan Sultan HB VII, yang juga pimpinan Grinda Pancasila Mamayu Buwono, RAy Wisnu Wardhana Suryodiningrat justru menilai Mantan Gubernur DKI Jakarta ini secara fisik sudah memiliki kualifikasi sebagai pemimpin masa depan.
"Oleh karena itu, kita tinggal memberikan bekal spiritual dan doa dari sesepuh masyarakat Yogyakarta agar beliau bisa memimpin negeri ini kelak," tambahnya.
JAKARTA - Pencalonan Sultan Hamengkubuwono X sebagai calon presiden ternyata tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari kalangan kraton Yogyakarta.
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan