Sultan HB X Kesengsem Laskar Pelangi
Sabtu, 27 September 2008 – 22:24 WIB
JAKARTA- Diam-diam Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X 'kesengsem' dengan film Laskar Pelangi, yang kini tengah diputar di berbagai bioskop di seluruh Indonesia. ''Film itu sangat bagus, kalau bisa sempatkan nonton film itu,'' kata Sultan kepada JPNN di Jakarta, Sabtu (27/9). Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun.
Saking senengnya terhadap film itu, Gubernur yang sudah mau habis masa jabatannya itu mengaku sudah dua kali nonton di bioskop. Apa yang membuat seneng, ada bintang favoritnya? ''Film itu bagus. Dan saya sejak dulu memang menyukai film-film bertemakan pendidikan,'' jelas Sultan.
Baca Juga:
Menurut Sultan, film itu menggambarkan betapa sulitnya orang miskin bisa mengenyam bangku sekolah dibandingkan dengan orang mampu. '' Film ini bisa menjadi cerminan masyarakat Indonesia tentang bagaimana pendidikan di negeri ini,'' jelas Sultan. Untuk menunjukkan apresiasinya terhadap film tersebut, Sultan mengaku sudah mengundang kru film tersebut ke Jogja. ''Semua datang, sutradara maupun penulisnya datang. Kami lama berdiskusi dengan mereka.''
Baca Juga:
JAKARTA- Diam-diam Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X 'kesengsem' dengan film Laskar Pelangi, yang kini tengah diputar
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi