Sultan: Kasus Intoleransi tak Selesai dengan Dialog

jpnn.com - SENTUL -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan kasus intoleransi di Sleman harus ditindak tegas secara hukum. Ia menyatakan kasus-kasus demikian tidak akan selesai hanya dengan berdialog.
"Kekerasan ya diproses saja , tidak boleh berdialog lagi. Sekarang bukan dialog, tapi tindakan hukum," tegas Sultan di sela-sela menghadiri Rakornas Persiapan Pilpres di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6).
Sultan meminta hukum ditegakkan karena tak mau kasus kekerasan yang pernah terjadi di Lapas Cebongan, terulang lagi di Kota Pelajar tersebut.
"Organisasi kekerasan memang relatif ada, sudah ada semua di kabupaten Sleman. Di cebongan bagi saya sudah cukup," ujarnya.
Seperti diketahui, penyerangan terhadap kegiatan keagamaan itu terjadi di rumah Julius Felicianus (54) di Perumahan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Dusun Tanjungsari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik. Julius adalah Direktur Galang Press, penerbit buku di Yogyakarta.
Menurut Hendricus Subandono (22), putra Julius, penyerangan terjadi sekitar pukul 20.30. Para penyerang yang mengendarai sepeda motor berhenti di dekat rumah Julius dan berteriak-teriak.
Saat bertemu peserta doa bersama yang kebanyakan kaum ibu dan anak-anak, mereka langsung menyerang dengan potongan besi dan alat setrum. Mereka juga melempari rumah Julius dengan batu sehingga kaca-kaca rumah pecah dan taman di depan rumah rusak parah.
Sekitar pukul 21.15, Julius tiba di rumahnya bersama beberapa teman. Tak lama kemudian Julius diserang dengan potongan besi oleh orang-orang yang sama. Selain Julius, sedikitnya dua peserta doa bersama juga terluka.
SENTUL -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan kasus intoleransi di Sleman harus ditindak tegas secara hukum.
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Perampokan Sadis di Kampar, Wanita Tewas, Uang Rp 40 Juta dan Perhiasan Raib
- Irjen Iqbal Desak Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Truk di Sungai Segati
- Irjen Iqbal Tempuh 3 Jam ke Lokasi Truk Tercebur di Sungai Segati, 9 Orang Masih Dicari