Sultan Kritik Pemuka Agama yang Sibuk Pamer Heroisme, tetapi Lupa Menghormati
![Sultan Kritik Pemuka Agama yang Sibuk Pamer Heroisme, tetapi Lupa Menghormati](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/10/21/gubernur-daerah-istimewa-yogyakarta-sri-sultan-hamengku-buwo-esp6.jpg)
Dengan begitu, lanjut Sultan, sikap mengingkari atau tidak mengakui pihak yang berbeda sama artinya menentang sunnatullah atau ketentuan yang telah diatur dan dikehendaki oleh Allah SWT.
"Berbeda itu sunnatullah, jadi kalau enggak mengakui yang lain, yang berwarna lain, yang berbeda, itu kan sebetulnya menentang kehendak-Nya juga," tegasnya.
Selain itu, menurut Sultan, di negara maritim atau kelautan seperti Indonesia, tidak sepatutnya berbicara mengenai mayoritas dan minoritas terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) karena mayoritas dan minoritas biasanya hanya dibicarakan di negara kontinental atau benua.
"Kalau kita bicara mayoritas, ya semua harus manut yang agamanya mayoritas, yang penduduknya juga mayoritas. Jadi, semua harus tunduk pada orang Jawa dan orang Islam, tapi kan bukan itu," imbuhnya. (ant/dil/jpnn)
Menurut Sultan, selama ini Bhinneka Tunggal Ika dimaknai semua harus bersatu, tetapi aspek penghormatan terhadap yang berbeda tidak disampaikan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Tanam Pohon Bersama Sultan HB X, Addin: Kolaborasi Pemuda Selamatkan Bumi dari Krisis Air
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Siti Fauziah Ungkap Misi Penting Pimpinan MPR Bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X
- Ahmad Muzani Ungkap Hasil Pertemuan dengan Sultan HB X
- Didatangi Ridwan Kamil, Uskup Agung Jakarta Titipkan Harapan Ini
- Sultan HB X Ingatkan Anggota Dewan Tak Mengedepankan Kepentingan Parpol