Sultan Merasa Kehilangan Mbah Marijan
Kamis, 28 Oktober 2010 – 08:28 WIB
Mbah Marijan adalah salah seorang di antara 26 orang korban meninggal yang diumumkan resmi oleh Pemkab Sleman kemarin. Selain juru kunci Merapi itu, seorang wartawan Vivanews.com bernama Yuniawan Wahyu Nugroho turut menjadi korban amuk Merapi. Pria asal Cibinong tersebut tewas terkena awan panas saat berada di rumah Mbah Marijan.
Baca Juga:
Selain itu, seorang anggota PMI Bantul yang ikut membantu evakuasi, Tutur Priyono, pun tak luput dari maut. Oka Hamid, salah seorang anggota PMI, mengatakan bahwa Tutur sempat menjalin kontak melalui telepon seluler sekitar pukul 18.30, Selasa (26/10). Kontak tiba-tiba putus di tengah percakapan. "Saat itu Tutur bilang mau menjemput Mbah Marijan. Lalu, dia teriak api-api dan senyap. Kami mencoba menghubungi ponsel Tutur, namun sudah tak bisa tersambung," ungkapnya kemarin.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, lima jenazah korban belum bisa diidentifikasi. Ada kemungkinan jumlah korban tewas masih terus bertambah. Sebab, kemarin tim gabungan Marinir TNI-AL dan PMI Sleman menemukan kulit tangan dan kaki beserta kuku manusia yang kering di Kinahrejo. "Kulit kering ini kami temukan sekitar 100 meter di bawah rumah Mbah Marijan," beber Septiadi, anggota PMI Sleman.
Kulit tangan dan kaki itu ditemukan saat tim evakuator menyusuri Kinahrejo untuk mencari kemungkinan adanya korban tewas yang tertimbun material Merapi. "Hanya kulit, tak ada daging dan tulang. Posisi kulit tangan seperti sedang memegang sesuatu," katanya. Kulit tersebut selanjutnya diserahkan ke bagian forensik untuk diidentifikasi. (yog/c3/kum)
JOGJAKARTA -- Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang juga Gubernur DI Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan turut merasa kehilangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah