Sultan Najamuddin Minta Kemenkes Melakukan Respons Nasional
Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Menuju Rekor Tertinggi

Terlebih lagi, lanjut Sultan, pemerintah sudah membuka proses pembelajaran tatap muka.
Jadi, kata dia, tenaga pendidik dan guru harus dipastikan telah mendapatkan vaksin.
"Khusus untuk vaksin anak-anak peserta didik (siswa) di bawah umur dewasa 18 tahun harus juga menjadi perhatian kita," ungkap dia.
Menurut informasi, salah satu produsen vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Pfizer, yang baru mengumumkan hasil uji klinisnya pada anak dan remaja. Disebutkan, vaksin ini aman dan efektif bagi anak usia 12-15 tahun.
Temuan ini cukup penting karena di banyak tempat, sekolah tatap muka akan kembali dibuka. Tidak terkecuali di Indonesia.
Rencana ini dibayangi kekhawatiran karena hingga kini belum ada satu pun vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya pada anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.
Selain Pfizer, sejumlah produsen vaksin COVID-19 juga berlomba-lomba mendapatkan data keamanan dan kemanjuran produknya pada anak dan remaja.
Uji klinis vaksin telah dan sedang dilakukan di sejumlah negara demi mendapat persetujuan untuk dipakai pada anak-anak.
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin meminta Kemenkes melakukan respons nasional, terkait angka kematian akibat Covid-19 yang menuju rekor tertinggi, Minggu (4/4).
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini
- Pererat Silaturahmi Antarstaf, FOKUS DPD RI Gelar Buka Puasa Bersama
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat