Sultan Yogya Ajak Australia Memperkuat Perdagangan Maritim

Dalam pemaparannya yang dihadiri oleh para pelaku bisnis di Australia dan Indonesia, Sultan juga mempertanyakan kesiapan Australia untuk bisa bertahan dalam persaingan global. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah mengekspor bahan-bahan baku untuk kemudian diolah di Indonesia.
"Misalnya wol yang dikirim dan kemudian diolah menjadi benang di Korea Selatan dan Jepang... mengapa tidak di Indonesia."
Usai memberikan pemaparannya, Sultan bersama Dubes RI menyaksikan penandatangan antara asosiasi perguruan tinggi di Yogyakarta dengan pendidikan vokasi di negara bagian Victoria.
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (kanan) dengan Premier Victoria Daniel Andrews. (Foto: ABC/Erwin Renaldi)
Setelah itu, Sultan Hamengkubuwono X melakukan kunjungan ke kantor Menteri Utama (Premier) Victoria, Daniel Andrews di Melbourne.
Dalam kunjungan singkat tersebut, keduanya menandatangani kesepakatan Letter of Intent, untuk melakukan kerjasama tidak mengikat antara Daerah Khusus Yogyakarta dan Negara Bagian Victoria.
"Ini adalah yang pertama kalinya bagi negara bagian Victoria dengan provinsi di Indonesia," ujar Daniel Andrews usai penandatanganan kepada Erwin Renaldi dari ABC.
"Penandatanganan ini menjadi refleksi dari komitmen negara bagian Victoria untuk bekerja sama di bidang budaya, ekonomi, sosial dengan Yogyakarta dan Indonesia," tambahnya.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang sedang berkunjung ke Australia mengatakan bahwa Indonesia semakin gencar dengan
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana