Sultra Dianggap 'Surga' Imigran Gelap
Sabtu, 22 Juni 2013 – 00:34 WIB
KENDARI - Wilayah Timur Indonesia menjadi "surga" transit imigran Iran dan Myanmar menuju negara ketiga, Australia. Sultra juga adalah salah satu lintasan warga negara asing. Data Kantor Imigran Kelas I Kendari menunjukkan perkembangan imigran gelap bertandang di Metro Kendari sangat signifikan.
"Akhir bulan ini saja sekitar 335 orang. Warga Iran lebih dari 200-an orang, sisanya warga Myanmar," ujar Plh. Kepala Kantor Imigrasi Kendari Edisong di ruang kerjanya Jumat (21/6). Sultra ternyata dianggap jalur terdekat, sekaligus aman karena menyeberang antar pulau saja. Warga Iran umumnya dilengkapi dokumen. Lain halnya warga Myanmar, kebanyakan tidak memiliki dokumen resmi.
Baca Juga:
Menurut Edisong, modus teranyar warga Iran Indonesia berbekal Visa on Arrival (VoA, visa kedatangan), yang hanya berlaku 30 hari. Begitu mendarat di Bandaran Soekarno-Hatta, Cengkareng, imigran Iran langsung mendapat VoA dari keimigrasian.
Berdalih visa wisata atau visa penelitian. Disana, identitas dan daerah tujuan akan diketahui lalu diinput secara online sehingga dapat dimonitor Kantor Imigrasi Kendari. Mereka leluasa masuk ke suatu wilayah dan memilih jalur apa yang ditempuh, termasuk melintasi Sultra.
KENDARI - Wilayah Timur Indonesia menjadi "surga" transit imigran Iran dan Myanmar menuju negara ketiga, Australia. Sultra juga adalah
BERITA TERKAIT
- PLN Indonesia Power Bantu Korban Kebakaran di Petamburan
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Diduga Hipotermia, Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Puncak Gunung Dempo