Sultra Dianggap 'Surga' Imigran Gelap
Sabtu, 22 Juni 2013 – 00:34 WIB

Sultra Dianggap 'Surga' Imigran Gelap
"Modus barunya, dengan subjek VoA itu bisa masuk Indonesia pakai visa. Setelah masuk, bisa bergeser ke Australia. Beralasan berwisata ke Indonesia, lalu menyeberang ke negara tujuan," rinci Kepala Seksi Status Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Kendari ini.
Baca Juga:
Lain halnya dengan imigran tanpa dokumen lengkap. Imigrasi Kendari sulit mendeteksinya. Umumnya dilakoni warga Myanmar, masuk tanpa passpor melalui Malaysia. Hanya pekerja yang memiliki passpor. Rutenya dari Yangoon, Singapura, Malaysia dan Indonesia lalu menyeberang ke Australia.
"Lebih dekat dari Wakatobi, hanya enam jam ke Australia. Biasanya pakai kapal kayu. Kalau Iran biasanya dilengkapi dokumen, malah kadang disembunyikan. Nanti terdesak baru dimunculkan," sebutnya. Ditengarai, imigran gelap itu masuk dibantu jaringan tertentu. Biasanya, lima sampai sepuluh orang.
Menyangkut dugaan keterlibatan pejabat Imigrasi Kendari yang meloloskan imigran beberapa waktu lalu, Edisong menilai itu hanya perbuatan oknum. Bukan kelembagaan. Sebelum itu terjadi kepala Kantor Imigrasi Kendari kerap menasehati anak buahnya agar tidak terlibat. "Jadi ini perbuatan oknumnya. Kakanwil sudah berkali-kali mengingatkan," jelasnya.
KENDARI - Wilayah Timur Indonesia menjadi "surga" transit imigran Iran dan Myanmar menuju negara ketiga, Australia. Sultra juga adalah
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki