Sumbar Gelar Tour d' Singkarak 2009

“Infrastruktur sebagai iven pendukung sudah disiapkan. Kondisi jalan sepanjang 456 yang akan ditempuh dalam 3 etape selesai diperbaiki sekalian dengan marka jalannya dengan anggaran perbaikan mencapai Rp4 miliar. Kita serius mendukung acara ini yang sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Sumbar. Semua pihak kita libatkan untuk saling membantu," ujar Wagub sembari mengucapkan terima kasih ke Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang akan mensponsori Tour d' Singkarak yang pertama itu. Walikota Sawahlunto mengaku sudah menyiapkan berbagai iven di kotanya menyambut Tour d' Singkarak itu. Termasuk menggelar acara pacu kuda. Demikian juga Walikota Padang dengan 5000 sepeda unta yang siap meramaikan acara ini.

Menurut Fauzi, sebelum melepas etape pertama dari Padang ke Bukittinggi pada 29 April itu, di kota Padang sendiri akan dilakukan eksebisi sepada santai melibatkan kalangan eksekutif dan masyarakat banyak dengan 5000 sepeda unta dan Team Time Trial keliling Stadion Imam Bonjol oleh tim peserta Tour d' Singkarak. Menanggapi pertanyaan wartawan tentang rangking peserta dunia yang bakal hadir, Sofian dari PB ISSI menyebutkan memang baru tingkat 2,2 tetapi sejalan dengan perkembangannya nanti rangking itu akan terus ditingkatkan. Tetapi, katanya, peserta dari Asean merupakan tim terbaik.

Kabid Promosi Pariwisata Sumatera, Raseno Arya, yang sekaligus selaku Ketua Panitia Tour d' Singkarak, menyebutkan bahwa untuk meningkatkan dunia pariwisata Sumatera Barat kita harus berani melakukan terbosan-terobosan. Salah satunya, kata dia, adalah dengan menggelar iven besar seperti Tour d' Singkarak yang akan dirangkai dengan Orkes Sympony kolaborasi musisi terkenal Dwiki Darmawan dengan dengan STSI Padangpanjang.

"Kita akan berusaha membantu iven-iven penting seperti itu, tetapi Pemda Sumbar bersama daerah kota dan kabupaten harus pula menyiapkan masyarakatnya untuk terus sadar wisata. Jangan lihat dana yang harus kita keluarkan untuk acara ini, tetapi lihatlah effeknya nanti untuk kemajuan pariwisata Ranah Minang," ujar H. Raseno. (Fas/JPNN)