Sumber Kebocoran Dokumen Rahasia Amerika dari Pangkalan Militer
jpnn.com, WASHINGTON DC - Pelaku kebocoran dokumen-dokumen rahasia militer Amerika Serikat (AS) diklaim merupakan seorang pegawai di pangkalan militer, menurut laporan Washington Post pada Rabu.
Washington Post melaporkan bahwa pembocor adalah seorang pria muda yang sangat menggemari senjata. Dia membagikan dokumen-dokumen rahasia tersebut dalam sebuah grup khusus pada platform Discord, yang anggotanya terdiri atas sekitar dua puluhan orang yang mayoritas pria dan anak laki-laki.
Pria yang menggunakan nama "OG" itu mulai mengunggah transkripsi dokumen-dokumen militer rahasia dengan mengatakan bahwa dia mendapatkan dokumen tersebut dari sebuah pangkalan militer yang tidak disebutkan namanya.
OG mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu di dalam fasilitas yang aman di pangkalan militer yang dapat dimanfaatkan untuk mendokumentasikan informasi rahasia yang disimpan di jaringan-jaringan komputer pemerintah atau yang keluar dari mesin pencetak, menurut salah seorang anggota grup Discord.
Dokumen-dokumen yang dia unggah mencakup topik-topik sensitif, seperti laporan sangat rahasia tentang keberadaan dan pergerakan para petinggi politik dan pembaruan-pembaruan taktis tentang pasukan militer, hingga laporan tentang pemerintah asing yang mencoba mengganggu pemilu, kata anggota tersebut.
OG menyebarkan dokumen-dokumen tersebut dengan mengunggah ratusan foto dari dokumen itu. (ant/dil/jpnn)
Pelaku kebocoran dokumen-dokumen rahasia militer Amerika Serikat (AS) diklaim merupakan seorang pegawai di pangkalan militer, menurut laporan Washington Post
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- Turis Australia Mengaku Data Mereka Bocor di Bandara Bali Akibat Gangguan Visa Elektronik