Sumedang Terapkan Sistem Ganjil Genap, Bupati: Ini Cara yang Lebih Humanis

jpnn.com, BANDUNG - Pemkab Sumedang, Jawa Barat, menerapkan sistem ganjil genap di wilayah jalur jalan protokol. Kebijakan ini seiring perpanjangan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Bupati Dony Ahmad Munir mengatakan dengan penerapan sistem ganjil genap maka penyekatan total sudah tidak diberlakukan lagi.
“Dengan beralihnya dari penyekatan total ke kebijakan ganjil genap diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tetap beraktivitas meski dibatasi PPKM,” ucap Dony.
Dikatakannya, ganjil genap diterapkan masih dalam rangka mengurangi kegiatan masyarakat keluar rumah, namun praktiknya lebih humanis.
“Pemberlakuan ganjil genap ini bukan bertujuan untuk mengurai kemacetan karena kita bukan kota besar. Tetapi lebih dalam rangka PPKM,” katanya.
Dia menambahkan, ketika masih ada penutupan jalan, angkutan umum, PKL, ojek, dan layanan antar sama sekali tidak bisa masuk jalan protokol sehingga usaha mereka pun terganggu.
“Dengan sistem ganjil genap, para pengemudi angkutan, pedagang kaki lima, ojek, layanan delivery, dan lainnya tetap bisa mendapatkan pendapatan karena diperbolehkan masuk ke jalan-jalan di kota. Ini yang kami harapkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut bupati, sistem ganjil genap menjadi strategi jangka panjang penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang.
Seiring perpanjangan kembali PPKM, sistem ganjil genap di wilayah jalur jalan protokol Sumedang masih tetap diberlakukan.
- Libur Lebaran Selesai, Ganjil-Genap di Jakarta Mulai Berlaku Pada Selasa
- Terjun Langsung ke Cimanggung, Bupati Sumedang Pastikan Keselamatan Korban Banjir
- Dilantik Gubernur Dedi Mulyadi, Susi Gantini Resmi Jabat Ketua TP PKK Sumedang Lagi
- Bupati Sumedang Upayakan Solusi Cepat Atasi Dampak Proyek Tol Cisumdawu di Cihamerang
- Sertijab Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir Beri Apresiasi Tinggi Kepada Yudia Ramli
- Banjir di Cimanggung Sumedang Berangsur Surut