Sumsel Harus Waspadai Terorisme saat Asian Games
jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu dan bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rangka menghadapi radikalisme serta terorisme.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius saat menghadiri Rapat Koordinasi Kominda se-Sumatera Selatan dalam rangka Penanganan Konflik SARA dan Penanggulangan Terorisme di Sumatera Selatan, Kamis (3/8).
“Dalam membangun kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme kita juga harus menyadari kehadiran radikalisme di tengah masyarakat Indonesia yang dinamis. Sementara kita juga menghadapi tantangan global terorisme yang luar biasa,” ujar Suhardi dalam acara yang digelar di Gedung Griya Agung, Palembang.
Mantan Kabareskrim Polri itu menekankan optimalisasi fungsi Kominda dalam mendeteksi benih-benih terorisme dan radikalisme.
Terutama jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serta Asian Games.
“Kita ini berhadapan dengan ideologi dan targetnya penyebarannya itu anak muda. Adanya radikalisasi di lingkungan remaja dalam tingkat keluarga dan pendidikan. Pola baru terorisme zaman sekarang pun menggunakan media sosial, social messenger bahkan ada rekrutmen terbuka dan baiat online,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Karena itu, mantan Kadiv Humas tersebut mengingatkan Kominda dan kepolisian daerah agar selalu waspada.
“Kalau merasa ada gerak-gerik yang tidak biasa dari lingkungan sekitar lebih baik ingatkan dan laporkan. Karena lebih baik mencegah sebelum kejadian,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya itu.
Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu dan bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rangka menghadapi radikalisme serta terorisme.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme