Sumur Benteng: Tidak Pernah Kering, Jadi Harapan Terakhir Warga
“Disebut Benteng karena menjadi benteng terakhir saat sungai dan kali sudah tidak lagi mengeluarkan air, jadi sumur ini harapan terakhirnya,” ujar pria yang bercerita sambil mandi tersebut.
Sebelum ada sumur bor, pada saat musim puncak kemarau sebelum-sebelumnya, sumur tidak pernah sepi dari warga baik siang maupun malam.
“Kalau dulu-dulu mah hampir 24 jam tidak pernah sepi, banyak gendul (jeriken-red) warga yang ditinggal pemiliknya di sini. Tahun ini juga tidak menutup kemungkinan kalau air sumur bornya berkurang warga ngantri juga di sini. Kalau sumbernya dulu mah besar tapi sekarang berkurang,” ujar Ahyani, warga yang lain.
Untuk kualitas air, sumur Benteng jauh lebih baik dibanding dengan sumur-sumur yang lain yang kebanyakan bau getah yang dihasilkan dari akar pepohonan.
“Kalau air sumur Benteng ini airnya jernih enggak ada bau sama sekali, kalau sumur bor kan kebanyakan seperti mengandung karang. Kalau sore pas mau magrib anak-anak muda biasanya ramai. Sambil nunggu air penuh pada bakar-bakaran singkong dan pisang,” kata pria yang akrab disapa Yani itu. (tanjung)
Air di sumur Benteng, Kabupaten Serang, Banten, sangat jernih dan terasa segar saat digunakan untuk mandi, terlebih saat musim panas seperti sekarang ini.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau
- BMKG Ingatkan Waspada Potensi Karhutla di Wilayah NTB
- BMKG Minta Warga di Manggara Barat Waspada Gelombang Tinggi pada Musim Kemarau
- BPBD Sumsel Ajukan 10 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla