Sumur Migas Terhambat di Jakarta
Jumat, 14 Oktober 2011 – 09:00 WIB

Sumur Migas Terhambat di Jakarta
Baca Juga:
Terjun di pengelolaan sumur tua ini, lanjut Erwin, memiliki profit bisnis yang bagus guna menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Kartanegara. Dibanding sektor pertambangan batu bara, migas tak menimbulkan dampak kerusakan berarti bagi lingkungan sekitar.
Apalagi perusda dalam pengelolaan nanti akan memakai teknologi baru. Katanya, ada 145 sumur tua di Samboja yang segera beroperasi kemudian menyusul sekitar 61 sumur tua lainnya. Yang masih dalam tahap survei wilayah Anggana. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 400 juta per satu lubang sumur dengan produksi mencapai 72 ribu liter per hari. Estimasi keuntungan tiap 50 sumur bisa mendapat Rp 31 miliar atau Rp 376 miliar per tahun.
"Bila ratusan sumur ini beroperasi semua, ini jadi bisnis pertama di Kukar yang menguntungkan," jelas akademisi Universitas Kartanegara (Unikarta) ini.
TENGGARONG - Tak mudah mendapat restu pengelolaan sumur tua yang tersebar di wilayah Samboja, Sangasanga, dan Anggana. Ratusan sumur tua yang memiliki
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang