Sumur Resapan Dipakai di IKN, Pengamat: Tamparan Keras bagi Pengkritik Anies

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur ternyata turut menyertakan konsep sumur resapan.
Diketahui, sumur resapan yang menjadi program dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di ibu kota itu selama ini mendapat kritikan tajam dari PDIP dan PSI.
"Dengan digunakannya konsep sumur resapan di IKN, seharusnya menjadi tamparan bagi pengkritik Anies," kata pengamat politik Jamiluddin kepada JPNN.com, Minggu (27/2).
Dia menerangkan keputusan membuat sumur resapan di IKN Nusantara tersebut sekaligus menihilkan kritik PDIP, PSI, dan para buzzer terhadap Anies.
"Mereka mengkritik sumur resapan bukan karena memahami plus minus konsep tersebut, tetapi karena kebencian," ucapnya.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menduga motif kritikan terhadap Anies Baswedan itu bukan untuk memperbaiki konsep yang ada, tetapi lebih untuk menggagalkan pembangunan.
Jamiluddin juga menduga sikap kritis PSI, PDIP, dan buzzer penyerang Anies memiliki tujuan jahat, yakni Anies Baswedan di mata rakyat harus gagal memimpin Jakarta.
"Jadi, apa pun yang dilakukan Anies tidak akan ada yang benar di mata mereka. Sebab, motifnya hanya satu, Anies harus gagal selama menjabat Gubernur DKI Jakarta,” tuturnya.
Jamiluddin Ritonga menilai penggunaan konsep sumur resapan di IKN menjadi tamparan keras bagi pengkritik Anies Baswedan.
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Tak Ikut Retret dan Ikuti Instruksi Megawati, Zukri Misran: Semua Kader Tegak Lurus
- Wibawa Pemerintahan Prabowo Dipertanyakan Setelah Terbit Instruksi Megawati