Sumur Resapan Jakarta Dibangun di Atas Trotoar, Ferdinand: Konyol, Enggak Pakai Akal
jpnn.com, JAKARTA - Ferdinand Hutahaean menanggapi pembangunan beberapa sumur resapan di DKI Jakarta yang dilakukan di atas trotoar.
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri itu menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak punya akal dengan membangun sumur resapan di atas trotoar.
"Saya hari Sabtu kemarin, saya melihat (sumur resapan) dibangun di atas trotoar yang mana permukaan trotoar ini lebih tinggi dari permukaan jalan. Jadi, bagaimana mau meresapkan air kalau model pekerjaannya seperti itu," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Senin (8/11).
Dia juga mengkritik pembangunan sumur resapan di Jakarta yang dilakukan di ruang terbuka hijau (RTH).
"Apalagi sumur resapan ditaruh di jalur hijau di pinggir banjir kanal, ini kan namanya konyol, enggak pakai akal, enggak berpikir menempatkan titik-titik sumur resapan yang ada," ujar Ferdinand.
Bekas politikus Partai Demokrat itu menilai Pemprov DKI telah melakukan kesalahan besar dalam membangun sumur resapan untuk mengatasi banjir.
"Saya melohat ini Pemprov DKI Jakarta sudah salah besar merusak apa yang sudah baik, demi mengejar target tertentu yang efektivitasnya tidak mencukupi," ujar Ferdinand.
Menurut dia, cara yang benar mengatasi banjir ibu kota ialah dengan merapikan saluran-saluran lingkungan di permukiman warga.
Ferdinand Hutahaean menilai Pemprov DKI Jakarta tidak punya akal dengan membangun sumur resapan di atas trotoar.
- Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Jakarta Pusat Dapat Nikmati Layanan Air PAM
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional
- Sambut Natal, Touring Bela Negara Series Santuni Panti Asuhan di Jakarta Selatan
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas