Sumur Tua

Oleh: Dahlan Iskan

Sumur Tua
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di Muba, puluhan tahun lalu, rakyat sampai membuat instalasi penyulingan minyak sendiri. Sederhana. Hanya dipanaskan di dalam drum.

Baca Juga:

Mereka bisa mendapatkan kerosin (minyak tanah) untuk keperluan sehari-hari. Kelebihannya dijual kepada masyarakat setempat.

Tentu 'kilang' rakyat seperti itu kurang efisien. Tetapi rakyat menikmatinya. Puluhan tahun. Sebelum akhirnya yang seperti itu dianggap ilegal. Dan penyulingan rakyat seperti itu dianggap membahayakan.

Toha, bupati terpilih Musi Banyuasin adalah bagian dari orang yang hidup dari sumur rakyat.

Di Muba, minyak mentah tidak perlu dicari sampai ke perut bumi. Dia seperti muncul sendiri ke permukaan bumi.

Kalaupun perlu dibuatkan sumur itu hanya sumur yang dangkal.

Itu beda dangan sumur tua di banyak daerah di Indonesia: Bojonegoro; Sanga-sanga, Kaltim: Jambi; Aceh; sampai Blora.

Jumlah sumur tua peninggalan Belanda itu jumlahnya di atas 10.000 sumur.

Toha, bupati terpilih Musi Banyuasin adalah bagian dari orang yang hidup dari sumur rakyat. Di Muba, minyak mentah tidak perlu dicari sampai ke perut bumi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News