Sumut Butuh Pemimpin Pembangun Desa
Jumat, 09 November 2012 – 18:41 WIB
JAKARTA - Direktur Pusat Ekonomi Rakyat, RE Nainggolan mengatakan untuk memajukan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) paradigma pembangunan harus dirubah. Menurutnya, orientasi pembangunan yang saat ini menitikberatkan pada perkotaan harus dirubah menjadi pedesaan. Ketiga, fluktuasi harga-harga kebutuhan pokok yang dihadapi masyarakat perkotaan di Sumut sangat dipengaruhi kondisi produksi dan infrastruktur di desa. "Keempat, pembangunan desa akan membuka pusat-pusat kegiatan ekonomi dan lapangan kerja. Hal ini akan mengurangi urbanisasi dan pada akhirnya mengurangi pemerintah kota dalam menyediakan fasilitas-fasilitas publik," ucapnya.
Nainggolan yang juga mantan bupati Tapanuli Utara menjelaskan berdasarkan Indeks Pembangunan Regional jauh tertinggal dengan Provinsi Bali, Sulawesi Utara, Riau, dan Bangka Belitung. Sumut berada di peringkat 19 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. "Inilah saatnya pembangunan harus dimulai dari desa,” katanya.
Baca Juga:
Menurut mantan Sekretaris Daerah Sumut ini, ada banyak alasan mengapa pembangunan Sumut harus dimulai dari desa. Pertama, 60 persen penduduk Sumut tinggal di pedesaan dan hidup dari kegiatan ekonomi di desa. Yang kedua adalah sebagian besar kekayaan dan sumber ekonomi Sumut yang merupakan bahan baku industri ada di desa, misalnya hasil perkebunan, pertanian, kelautan, dan pertambangan.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Pusat Ekonomi Rakyat, RE Nainggolan mengatakan untuk memajukan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) paradigma pembangunan harus dirubah.
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi 2 Kali, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja