Sumut dan Bung Karno di Mata Djarot

Provinsi Sumut yang baru saja terbentuk kala itu langsung menjadi lokasi pembuangan Bung Karno. “Jadi bisa dibayangkan bagaimana kuatnya ikatan emosional Bung Karno dengan Sumut,” imbuh Cagub Sumut yang berpasangan dengan Sihar Sitorus itu.
Selanjutnya, Bung Karno juga menjalani pengasingan di Parapat, Kabupaten Simalungun pada awal 1949. Kala itu, tokoh berjuluk Putra Sang Fajar tersebut menempati rumah berarsitektur Eropa di tepi Danau Toba.
Djarot menambahkan, Bung Karno sering menghabiskan waktu untuk memandang Danau Toba. “Jadi sangat mungkin buku-buku hebat Bung Karno juga hasil permenungan beliau di Danau Toba,” ujar Djarot.
Mantan gubernur DKI itu pun mengaku makin terpacu untuk memimpin Sumut yang menjadi tempat istimewa bagi tokoh yang dikaguminya. “Mimpi Bung Karno itu juga yang membuat hati saya tergerak untuk ikut memberi sumbangsih untuk Sumut,” kata politikus berlatar belakang dosen itu.(jpg/jpnn)
Bung Karno pada 1948 membentuk Provinsi Sumatera Utara. Tak lama setelah terbentuk, Provinsi Sumut menjadi lokasi pembuangan Bung Karno.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Dansa 90
- Bobby-Surya Unggul dari Edy-Hasan dengan Selisih Sekitar 1,6 Juta Suara
- Pemprov Sumut Beri Dukungan Rp 15 M demi Kesuksesan Aquabike World Championship