SUN Asing Jadi 30,46 persen
Senin, 29 November 2010 – 01:11 WIB
JAKARTA - Keluarnya dana asing (outflow) dari Indonesia terus berlanjut pada pekan ketiga November 2010. Hal ini ditandai dengan meningkatnya outflow sebesar Rp 1,2 triliun di pekan ketiga November 2010. "Meskipun pada akhir pekan investor kembali masuk ke pasar SUN, namun belum mampu mengimbangi angka outflow SUN pada hari-hari sebelumnya," kata Difi A Johansyah, Kabiro Humas Bank Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sehingga dalam sepekan terakhir, jelasnya, kepemilikan SUN asing masih tercatat turun sebesar Rp2,1 triliun hingga menurunkan pangsa SUN asing dari 30,75 persen menjadi 30,46 persen. "Sebaliknya kepemilikan SBI asing pada periode yang sama, justru naik meskipun hanya Rp 0,94 triliun hingga meningkatkan pangsa SBI asing dari 29,57 persen menjadi 30,2 persen," tukasnya.
Baca Juga:
Adapun kredit yang disalurkan perbankan meningkat Rp 4,83 triliun dalam sepekan terakhir yang diperkirakan dibiayai dari peningkatan DPK Rp 9,28 triliun. "Dengan perkembangan tersebut secara ytd (year to date) kredit tumbuh 16,70 persen dan secara yoy (year on year) yumbuh 21,81 persen," ujar Difi.
Sementara itu, secara ytd DPK naik 9,97 persen atau 17,33 persen (yoy). "Pada pekan ketiga November 2010, penurunan SBDK rupiah lebih tinggi dari rata-rata suku bunga deposito rupiah satu bulan yang menyebabkan spread suku bunga rupiah perbankan mengecil dua basis poin dari 5,56 persen menjadi 5,54 peraen," pungkasnya. (snd)
JAKARTA - Keluarnya dana asing (outflow) dari Indonesia terus berlanjut pada pekan ketiga November 2010. Hal ini ditandai dengan meningkatnya outflow
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?