Sungai Deli Kembali Meluap, Ratusan Rumah di Medan Terendam Banjir
jpnn.com, MEDAN - Sungai Deli Medan kembali meluap dan merendam ratusan unit rumah warga yang tinggal di Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, Sumatera Utara.
Pemantauan di lokasi, Sabtu, hingga pukul 15.00 WIB, air yang berasal dari aliran sungai (DAS) Deli masih merendam rumah warga dan belum ada tanda-tanda air banjir akan surut.
Bahkan, untuk sementara waktu ratusan kepala keluarga yang berdomisili di Lingkungan IV Kelurahan Aur, terpaksa mencari tempat tinggal sementara di rumah tetangga maupun keluarga.
Seorang warga Lingkungan IV, Rizky (45) mengatakan, sejak Jumat (4/12) sekira pukul 18.00 WIB hujan turun lebat dan mengguyur Kota Medan.
"Kemudian, sekira pukul 23.00 WIB, air yang berasal dari Sungai Deli itu, yang berada di belakang rumah penduduk tiba-tiba meluap dan masuk ke rumah masyarakat dan tidak ada korban jiwa, maupun warga yang hanyut pada peristiwa tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (3/12) sekira pukul 21.00 WIB, Sungai Deli juga meluap dan merendam ratusan rumah warga.Banjir dari Sungai Deli itu, adalah banjir kiriman yang berasal dari daerah Berastagi, Kabupaten Karo.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 2.773 rumah yang berada di tujuh kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara.Sebanyak 2.773 rumah terdiri dari 1.983 KK dan 5.965 jiwa terdampak banjir di Kota Medan.
BACA JUGA: Oknum Anggota Dewan hingga Ipda YML dan Bripka HND Diduga Terlibat Pencurian Mobil
Sungai Deli Medan kembali meluap dan merendam ratusan unit rumah warga yang tinggal di Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, Sumatera Utara.
- Hanyut Saat Bermain di Sungai Deli, Anak di Medan Tewas
- Soal Banjir di Medan, Bobby Nasution & Edy Rahmayadi Berkata Begini
- Digerebek Polisi, Saprido Nekat Loncat ke Sungai, Ditemukan Tak Bernapas Lagi
- Ribuan Rumah Terendam Banjir, Bobby Nasution Sentil BWS Sumatera
- Bobby Nasution Marah, Sebut soal Orang Titipan, Buang Saja
- Medan Masih Dilanda Banjir, Bobby Nasution Minta Maaf