Sungai Lumpur Raksasa di Tengah Kota Palu, Fenomena Apa?
Sri menjelaskan, pencairan atau pelulukan tanah terjadi karena kandungan tanah yang tidak cukup solid alias lembut lalu adanya kandungan air. ”Tanah kota Palu sendiri terdiri dari unsur Aluvium, semacam pasir halus. Juga mengandung jenuh air,” jelasnya.
Saat terguncang oleh gempa, kata Sri, kandungan saturasi air yang ada di tanah bagian bawah teraduk-aduk dan membuat tanah semakin lembut dan lembut sehingga kekuatannya untuk menopang bangunan diatasnya semakin berkurang. Sehingga fondasi-fondasi bangunan terlihat seperti tenggelam kedalam lumpur. Bahkan terlihat terseret aliran lumpur tersebut.
Menurut rekam sejarah, Likuifaksi juga terjadi pada gempa dan tsunami jepang tahun 2011 juga terjadi pencairan tanah di sekitar kota Tokyo. (tau)
Gempa bumi, tsunami, dan sungai lumpur raksasa menghisap dan menyeret fondasi-fondasi bangunan warga Kota Palu.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Warga Sulteng Tak Pernah Lupa saat Ganjar Datang Membantu Gempa Donggala Kala itu
- Gempa Melanda Donggala Sulteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Masjid Terapung Menjadi Saksi Bisu Kelamnya Bencana Gempa-Tsunami
- BPKH Siapkan Hunian Bagi Penyintas Gempa di Sigi dan Donggala
- Bangun Kembali Sulteng PascaBencana, Kementerian PUPR Lakukan Rehabilitasi & Rekonstruksi
- 5 Berita Terpopuler: Lho Habib Rizieq Kabur? Bima Arya Terima Surat, Sebaiknya Satuan Terbaik TNI Segera Turun Tangan