Sungai Meluap, Lima Desa Banjir Batu
jpnn.com, MADIUN - Ratusan ton batu hanyut setiap anak Sungai Grindulu di Madiun, Jatim meluap. Aneka bebatuan itu pun beragam ukuran.
Mulai sekepalan tangan orang dewasa hingga berdiameter lebih besar. Material tersebut kerap merusak permukiman dan lahan pertanian.
''Setiap hujan deras, pasti ada material yang ikut. Air sungai juga berubah kecokelatan,'' kata Sudarno.
Warga Wonosari, Karangrejo, itu mengatakan, selain faktor cuaca, manusia ikut andil. Banyaknya batu yang terseret imbas dari pembangunan Waduk Tukul di hulu sungai.
Material limbah yang diletakkan di bibir sungai diduga terbawa arus saat banjir datang.
''Ada juga yang terseret arus seperti material bangunan gusuran,'' jelas pria 54 tahun itu.
Banjir batu juga mengakibatkan sekitar 28 kepala keluarga (KK) mengungsi. Selain merusak rumah, banjir melumpuhkan sarana dan prasarana desa.
Meliputi pondok bersalin desa (polindes), jembatan, talut, jalan, serta taman kanak-kanak.
Hujan deras mengguyur yang Madiun membuat sungai meluap dan mengisolasi akses Pacitan dan Ponorogo.
- Puluhan Hektare Tanaman Padi di Aceh Timur Terancam Gagal Panen, Ini Biang Keroknya
- Puluhan Calon Penumpang Batalkan Tiket Kereta Api Gegara Banjir di Grobogan
- Soal Banjir & Longsor Landa 15 Daerah di Jateng, Ketua DPRD: Fokus Perkuat Mitigasi
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83
- 2 Sekolah di Klaten Terendam Banjir, Siswa Diminta Belajar di Rumah
- Banjir Merendam Ratusan Hektare Sawah di Sragen