Sungai Terendam Lumpur, Tiga Ton Ikan Larangan Mati
jpnn.com, SIMPANG EMPAT - Diduga akibat banyaknya lumpur mengaliri sungai sejak Senin (28/2) malam, tiga ton ikan larangan Lubuk Landur Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mati.
"Data sementara ada sekitar tiga ton ikan jenis garing mati karena banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Selasa.
Hal itu, katanya menyebabkan insang ikan terganggu oleh air yang dipenuhi oleh lumpur.
Penyebabnya, karena banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai sehingga menyebabkan insang ikan terganggu oleh air yang penuh lumpur.
"Ikan yang mati langsung dikuburkan sedangkan ikan yang masih hidup dipindahkan ke tempat yang aman," katanya.
Pihaknya melakukan pemindahan ikan ke anak sungai yang mengalir dekat Surau Lubuk Landur itu.
"Tim kami telah turun mengukur kualitas air untuk penampungan ikan yang masih hidup dan kualitas airnya cukup bagus," sebutnya.
Sementara itu kualitas air Sungai Batang Lubuk Landur kualitas airnya masih normal, tetapi, hanya masih keruh karena lumpur.
Ikan yang mati akibat sungai terendam lumpur langsung dikuburkan, sedangkan yang masih hidup dipindahkan ke tempat aman.
- Gemarikan jadi Cara Pemkot Tangsel Gencarkan Konsumsi Ikan
- Pj Gubernur Sumut Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa
- Lihat, 2 Menteri Kabinet Merah Putih Monitoring Pencemaran Sungai Ciujung di Banten
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Gairah Pasangan Makin Panas dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
- Lewat Arung Edukasi Festival Ciliwung SH IML, PIS & KLHK Ajak Masyarakat Lestarikan Sungai