Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi
Selain menyediakan tempat berteduh dan konsumsi, Ani menyiapkan hiburan berupa televisi dan proyektor dengan layar cukup besar.
Beragam film, kadang-kadang juga tayangan langsung sepak bola, diputar agar Bagong dan pengungsi lain bisa nonton bareng setiap malam.
"Jangan sampai merasa seperti di pengungsian," tutur Ani kepada Jawa Pos Selasa (26/9).
Ani tak sendirian yang secara sukarela membuka rumah pribadi untuk menampung pengungsi.
Banyak keluarga di Klungkung yang melakukan hal serupa.
Dua di antaranya adalah Anak Agung Gede Rai Sri Budaya dan pasangan Ani Gitawan dan suaminya, Wayan Gitawan.
Motivasi mereka sama: hanya ingin membantu. Meringankan beban sesama, tanpa pamrih.
Sebab, bagi mereka, mengulurkan tangan kepada yang tengah membutuhkan adalah berkah.
Pengungsi Gunung Agung berlindung di rumah warga
- Kasihan, Pengungsi Gunung Agung Cuma Dijatah Sekali Makan
- Pengungsi Erupsi Gunung Agung Capai 62 Ribu Jiwa
- Dramatis, Evakuasi Paksa 2 Lansia di Lereng Gunung Agung
- Asalkan Masih Bersama-sama, Kabar Buruk pun Tidak Masalah
- Dua Ribu Turis Australia Batal ke Bali
- Tenang, Bali Masih Aman untuk Wisatawan