Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi

Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi
Suasana di Pengungsian warga yaang terdampak dari aktivitas gunung Agung di GOR Suweca Gelgel, Klungkung, Bali (25/9). Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

Selain menyediakan tempat berteduh dan konsumsi, Ani menyiapkan hiburan berupa televisi dan proyektor dengan layar cukup besar.

Beragam film, kadang-kadang juga tayangan langsung sepak bola, diputar agar Bagong dan pengungsi lain bisa nonton bareng se­tiap malam.

"Jangan sampai merasa seperti di pengungsian," tutur Ani kepada Jawa Pos Selasa (26/9).

Ani tak sendirian yang secara sukarela membuka rumah pribadi untuk menampung pengungsi.

Banyak keluarga di Klungkung yang melakukan hal serupa.

Dua di antaranya adalah Anak Agung Gede Rai Sri Budaya dan pasangan Ani Gitawan dan suami­nya, Wayan Gitawan.

Motivasi mereka sama: hanya ingin membantu. Meringankan beban sesama, tanpa pamrih.

Sebab, bagi mereka, mengu­lurkan tangan kepada yang tengah membutuhkan adalah berkah.

Pengungsi Gunung Agung berlindung di rumah warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News